Sunday, June 1, 2014

Review Doop Skates, pengaturan yang sangat detil.

Akhirnya kesampaian juga pakai doop skates yang diklaim sebagai inline skate yang mengakomodasi urban transportation. Dengan harga yang lumayan mahal maka ekspektasinya tentu tinggi dan banyak hal yang perlu dicermati dari inline skate yang baru ini. Dalam review ini sepertinya lebih enak membahasnya per komponen karena seperti skates agresif xsjado, sangat banyak yang dapat disesuaikan sehingga komponennya lebih banyak dari inline skates tradisional.

Doop skates freestyle
XSJADO 2.0


1. Roda, bearing, axle dll.
Diperuntukkan untuk freestyle dan urban, roda yang dipasang berukuran 80mm dan saya sudah terbiasa dengan ukuran segitu baik untuk manuver, jarak jauh dan kecepatan, serta melompat tidak ada yang berbeda. Saya tidak memakai roda bawaan tapi roda lama untuk dapat dibandingkan dengan skate yang lama. Axle yang dipakai tipe satu piece yang sangat praktis seperti pada umumnya untuk skate freestyle dan urban.

2. Frame
Saya akui frame doop ini sangat ringan dibanding punya cougar freedom. Saya tidak meragukan kekuatannya karena saya belum sampai pada gaya ekstrim agresif. Hanya saya ketika landing dari melompat suara yang dihasilkan kurang mantap, keras dan terkesan ringan. Berbeda dengan frame cougar freedom yang terdengar berat dan teredam. Begitu juga ketika melewati jalan yang tidak rata suara gemeretaknya juga lebih keras. Di luar itu tampilan luar finishingnya sangat bagus, dengan warna silver dan pola brush membuat kesan elegan. Pengaturan frame alignment juga mudah dilakukan sehingga dapat diatur spesifik sesuai kondisi kaki.

3. Alas
Bagian ini yang menjadi perhatian saya saat berencana membeli karena mentukan pas tidaknya di kaki. Semula berencana membeli ukuran L tetapi mengingat bahwa ukuran L sangat besar dan ketika diukur berdasar sepatu masukknya ukuran S. Dengan ukuran S harapannya juga dapat dipakai oleh anak-istri dengan ukuran kaki lebih kecil. Bagian alas ini cukup tebal dan sepertinya tahan menghadapi benturan dan gesekan waktu jatuh. Saat ini sudah ada beberapa tempat baret terkena aspal terutama di pojok depan. Sepatu saya ukuran 42, dengan ukuran S ada sedikit bagian ujung sepatu yang menggantung, tapi menurut saya lebih baik daripada nantinya ada banyak bagian alas tersisa di depan. Karena doop hanyalah rangka sehingga banyak bagian sepatu yang terekspose hal ini akan menyebabkan sepatu akan sering bergesekan dengan jalan. Boot tradisional yang lama menunjukkan banyak luka2 di bagian ujung dan sisi kanan akibat jatuh.
Setup bawaan dengan sepatu DC.


4. Ankle support
Termasuk bagian yang bergerak untuk penyesuaian, dapat dimaju mundurkan sepanjang bagian alas. Terdiri dari bagian atas dengan engsel untuk fleksibilitas aksial. Ankle support cukup fleksibel tetapi gerakannya sedikit terhalang oleh lidah yang menjadi satu dengan cuff. Antara cuff dan ankle support disatukan oleh velcro yang disekrupkan ke lidah cuff meskipun membuat kurang fleksibel tetapi menguatkan support pergelangan. Ankle support dilengkapi bantalan yang tebal sehingga nyaman ketika kita memakai sepatu potongan rendah. Penyesuaian ukuran doop terhadap sepatu diatur di ankle support ini. Penyesuaian untuk model 2014 tidak perlu selalu melepas roda belakang karena sudah dilengkapi tuas untuk mengendurkan baut penahan frame. Hanya saya mempertanyakan kekuatannya dibanding baut penahan tradisional. Pendukung pergelangan ini dikencangkan dengan velcro di sebelah kanan dan kirinya. Karena alasan kepraktisan saya tidak melepas salah satu velcro. Ankle support dilengkapi foam dengan potongan berbentuk V untuk menambah kenyamanan. Di dasarnya dilapisi bantalan karet sebagai peredam kejut dan supaya sepatu tidak bergerak2. Bantalan ini juga menjadi transisi antara alas dan ankle support.
Tuas untuk pengaturan ukuran dan bantalan (http://bladeville.pl/p/skates/doop/doop-freestyle-2014-blackblue-16465?lang=en)

5. Cuff
Cuff pada doop berbeda dengan cuff pada inline skate tradisional karena dilengkapi bagian seperti lidah sepatu. Bersama dengan ankle support, lidah ini memberikan dukungan yang semakin kuat terhadap pergelangan. Lidah cuff ini dilapisi foam sehingga menambah kenyamanan. Sayangnya tidak ada cara untuk melepas foam ini untuk menjangkau rumah sekrup di dalamnya apabila longgar. Lidah pada cuff dan ankle support disatukan oleh velcro yang disekrupkan pada lidah cuff. Ada 3 posisi sekrup dapat dipilih untuk semakin nyamannya doop skates. Menurut saya juga berkaitan dengan fleksibilitas kedepan/belakang. Pernah coba2 tidak pakai sekrupnya dan terasa agak goyah di kaki.
Pengencang ankle support dan lidah pada cuff (http://www.online-skating.com/articles-3068-test-freestyle-and-swift-doop-skates.html)
Pengaturan lainnya pada cuff adalah sabuk yang ditahan oleh sebuah baut dan kita bisa menentukan posisi cuff terhadap sabuk ini. Pengaturan ini sepertinya berkaitan dengan posisi cuff agar sesuai anatomi punggung kaki.
Sistem untuk mengatur posisi cuff
Pengaturan cuff tidak hanya sampai di situ, posisi menempelnya sabuk dan sabuk gerigi dapat diatur dalam 3 pilihan.
Pengaturan sabuk gerigi
Pengaturan yang paling pas perlu dicari dengan proses trial dan error sampai ditemukan kombinasi yang paling sesuai dengan sepatu dan kondisi kaki. Posisi yang pas tidak hanya nyaman di kaki tetapi juga meningkatkan performa dengan pengendalian yang presisi. Terlalu longgar maka skate kurang stabil, terlalu kencang maka akan menyakitkan selama pemakaian.

6. Toe strap
Fungsinya adalah untuk mempertahankan posisi jari2 kaki. Bagi saya bagian ini penting untuk pengendalian saat skating. Kadang perlu untuk mengangkat roda depan sehingga hanya menggelinding dengan roda belakang waktu melewati permukaan tidak rata. Toe strap ini dilengkapai bantalan tetapi saya tidak memakainya karena sepertinya tidak terlalu berguna karena sudah dilapisi oleh sepatu.

Dibanding dengan sepatu freestyle tradisional, doop skates terasa ringan. Apabila dibandingkan dalam hal performa sepertinya tidak mengalahkan boot tradisional karena desainnya yang minimalis support kaki hanya di titik2 tertentu. Pada boot tradisional supportnya di seluruh bagian dan benar2 melindungi kaki. Keunggulan dari doop adalah kepraktisan karena tidak perlu melepas alas kaki. Alas kaki yang paling sesuai adalah yang rata tidak ada tumit yang menonjol atau bantalan yang terlalu tebal. Bantalan yang terlalu tebal menghalangi transfer energi dari kaki ke skate sehingga tidak maksimal dan mengganggu pengendalian. Paling sesuai sepertinya yang berbantalan tipis dan ukurannya pas di kaki sehingga kaki stabil tidak bergeser dalam sepatu. Melepas dan mengenakan skate menjadi lebih cepat, cocok untuk sarana transportasi yang sering lepas-pakai inline skatenya. Untuk harga masih terbilang mahal sehingga agak susah menjadi alternatif sarana transportasi apalagi medan yang bervariasi menuntut skill ekstra.

Tips melakukan setting pada doop skates.
Melakukan penyetelan ukuran doop skates terlihat sederhana di iklannya, padahal menurut saya perlu beberapa hari untuk mendapatkan ukuran yang paling pas untuk SATU ukuran sepatu. Ada beberapa langkah yang jika dilakukan akan mengurangi coba2 ukuran.
1. Lakukan penyetelan dengan foot wrap terpasang. Dengan foot wrap / sepatu terpasang maka acuan akan semakin pasti.
2. Kendorkan tuas penyetelan dan tarik ankle support sampai ukuran doop maksimum.
3. Kendorkan baut depan frame dan tarik frame sampai pada posisi paling belakang. Posisi frame ini agak kompleks karena selain ke depan/belakang, frame perlu diposisikan ke luar/dalam tergantung kondisi kaki. Ke dalam untuk kaki yang cenderung pronasi, ke luar sebaliknya yang cenderung over supinasi. Sebenarnya setingan umum adalah bagian belakang di bawah tumit dan bagian depan di antara jempol dan jari ke 2. Saya memilih untuk memposisikan depan frame ke tengah dan belakang frame ke arah luar.
4. Setelah posisi frame pas, kencangkan baut depan frame untuk mematenkan posisi. Baut belakang masih digunakan untuk mengatur ukuran doop.
5. Majukan ankle support sampai ujung sepatu sejajar dengan ujung depan doop. Beberapa orang memilih untuk melebihkan ujung sepatu. Menurut saya OK selama tidak melebihi roda depan.
6. Biasanya posisi paling pas adalah sepatu berada di tengah2 antara roda depan dan belakang.
7. Kencangkan semua baut frame dan doop dapat dicoba kenyamanannya.
8. Posisi cuff menyesuaikan.

Update :
Sistem baru penyetelan ukuran menggunakan tuas untuk mengendorkan dan mengencangkan baut frame akhirnya saya hilangkan. Lebih baik menggunakan sistem lama dengan baut pengencang frame paten, bantalan dihilangkan sehingga tenaga dari kaki dapat ditransfer ke roda dengan maksimal. Dengan menghilangkan bantalan dan tuas penyetelan ternyata membuka kemungkinan pengaturan baru yang sebelumnya terasa tidak enak. Baut yang menyatukan lidah cuff dan velcro ankle support saya lepas dan ternyata memberikan fleksibilitas tambahan.

Referensi
http://www.online-skating.com/articles-3068-test-freestyle-and-swift-doop-skates.html
http://blog.rollerwarehouse.com/doop-freestyle-skates/

5 Comments:

Blogger Sinar jaya said...

Beli dimana om?

April 26, 2017 at 10:35 PM  
Blogger Brian said...

waktu itu beli dr malaysia kirim pakai paket. di dunia inline skate sempat ada tp ini sptnya dah g ada.

April 27, 2017 at 6:06 PM  
Blogger Unknown said...

Harganya berapa om?

May 17, 2017 at 4:38 PM  
Blogger Unknown said...

Harga berapa om?

May 17, 2017 at 4:39 PM  
Blogger Brian said...

Antara 3 - 4 biasanya tambah lama semakin turun.

May 18, 2017 at 6:41 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home