Evolusi versi sempalan
Manusia mengubah permukaan bumi, dari yang tadinya ditutupi pohon dan rumput hijau menjadi jalan beraspal. Tapi manusia belum mengalami evolusi dengan menumbuhkan roda di kakinya. Dulu primata yang lebih primitif merupakan makhluk arboreal yang hidup di pohon dan memiliki kaki dengan jari cukup panjang untuk menggenggam cabang dan ranting. Manusia termasuk salah satu primata yang menguasai daratan dan mengembangkan kaki panjang berjari pendek. Struktur yang bagus untuk berdiri dan berjalan 2 kaki. Setelah itu manusia menjadi spesies dominan dan banyak mengubah rupa bumi. Setelah bertahun2 alam dipaksa untuk berubah (perubahan iklim, musim, jalan dan gedung) tapi manusia mengalami hanya sedikit perubahan. Manusia menciptakan banyak kendaraan beroda tetapi belum ada manusia yang berevolusi tumbuh roda di kakinya. Manusia ingin sekitarnya berubah tapi ia sendiri tidak mau berubah. Konstruksi fisik masih sama dengan nenek moyang 10000 tahun yang lalu. Bahkan mungkin keserakahan saat ini adalah warisan dinosaurus yang harus makan banyak untuk menopang bobot tubuh atau karena spesies2 dari genus Homo muncul dari gurun dengan sedikit cadangan makanan. Kekurangan makan mengharuskan untuk serakah. Di beberapa tempat sudah tidak lagi kekurangan makanan bahkan berlebih tetapi keserakahan itu tetap lestari. Negara maju ditandai dengan jalan beraspal dan trotoar yang mulus, masyarakatnya seharusnya mulai mengembangkan roda di kakinya. Penemuan sepatu roda awalnya dari eropa. Negara yang lebih terbelakang dengan tanak becek berlumpur mungkin manusianya harus mengembangkan banyak kaki lancip seperti kepiting bakau, atau mulai belajar memakai jangkungan. Antara dua dunia tersebut manusia bersepatu, atau bersandal atau tanpa alas kaki. Tetapi mulai malas menggunakannya dan memilih menggunakan mobil atau motor, walau untuk jarak dekat.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home