Fitur2 androidku yang sudah tidak umum.
Salah satu keunggulan android dibanding ponsel ber OS lain adalah kesempatan untuk dimodifikasi sampai berubah total. Modifikasi pada tingkat tertentu menjadi sangat personal sehingga meskipun sesama pemakai android navigasi menu di dalamnya bisa jadi membingungkan. Ponsel android saya dari kelas menengah saja dan dengan munculnya device baru bisa jadi kelasnya jadi turun. Dengan merek samsung tapi tipenya sepertinya kurang populer, galaxy mini 2 secara umum fiturnya juga ngepas dengan harganya. Dilengkapi media penyimpanan 3GB dan kata yang jual sudah cukup besar, tapi bagi saya kurang sehingga memutuskan pakai sdcard sampai 16GB, sejauh ini masih cukup. Modifikasi sebenarnya bisa menambah nilai guna barang yang sudah terlanjur dibeli. Tidak hanya puas sebagai konsumer tapi juga sebagai modder. Berhubung update Jellybean masih di angan2 gak apa2 modding jalan dulu aja.
Home
Tampilan home sudah tidak pakai Touchwiz UI bawaan galaxy tapi menggunakan espier yang bergaya iPhone. Saya kurang suka pakai tombol launcher karena keharusan menyentuh layarnya jadi lebih banyak. Interface iphone yang dikritik kurang variatif tapi menurut saya lebih praktis. Espier menyediakan fitur menyembunyikan shortcut sehingga layar home tidak terlalu banyak. Model layar semacam ini memang cenderung menutupi wallpaper tapi kita bisa memanfaatkan lockscreen untuk dapat sekedar melihat jam dan wallpaper. Ada lagi launcher yang mirip iphone ini bernama MiHome yang merupakan launcher MIUI ROM yaitu custom ROM yang berusaha menyamai antarmuka iphone. Dari segi fitur tidak sebanyak Espier tapi karena jadi satu dengan lockscreen maka kesan menyatu semakin kelihatan.

Dari segi tampilan tidak banyak perbedaan, saya menggunaka theme iphone 4s 7.0. Hanya saja MiHome tidak memiliki dynamic calendar icon yang angka dan hari berubah sesuai tanggal. Di sini hal yang saya suka dari desain ala iphone adalah wallpaper maksimal dinikmati pada layar lockscreen sedangkan pada layar icon, tanpa wallpaper pun tidak banyak mengurangi estetika.
Keyboard

Keyboard qwerty walaupun sangat legendaris dan menjadi standar metode input menurut saya sudah ketinggalan. Ponsel android menggunakan layar sentuh yang ukurannya tidak terlalu besar. Layar sentuh tidak hanya menerima input touch saja tapi sudah mampu menerima swipe dan multitouch dan ini tidak maksimal digunakan pada keyboard qwerty. Saya menggunakan keyboard Messagease yang lebih hemat tempat dan menurut saya membantu menulis lebih cepat dan lebih akurat dengan rata2 20 kata per menit. Saya tidak menggunakan fasilitas word prediction karena typing saya sepertinya sudah cukup cepat. Bagi yang tidak terbiasa tentu bingung tapi dalam 2 minggu maka kecepatan mengetik menjadi meningkat. Tapi sepertinya tidak banyak yang mengadopsi metode input seperti ini, alasannya harus belajar lagi. Belajar memang memperlambat proses tapi kalau hasilnya lebih cepat mengapa tidak? Keyboard asli sudah diarsip karena tidak digunakan daripada memenuhi space.
Notification area
VS

Sebelah kiri adalah area notifikasi aslinya. Toogle bar, nama operator, area ongoing dan notifikasi. Untuk notifikasi pilihannya adalah pilih satu2 atau hapus semuanya dengan menekan tombol clear.
ROM yang baru memiliki dua macam layar notifikasi: Toggles dan Notif. Toggles berisi box untuk menampilkan kondisi cuaca yang di sini hanya saya pakai untuk memajang foto. Di bawahnya merupakan indikator seperti toggle bar pada stock dan di bawahnya lagi adalah tombol untuk pengaturan beberapa fungsi yang dapat digeser ke kanan dan kiri karena memuat 20 tombol seperti : wifi, bluetooth, data, gps, rotation, timeout, brightness, sound mode, sleep, airplane mode dll. Area Notif berisi ongoing dan notifikasi. Dari pembuatnya menambahkan 3 tombol : home, settings dan recent apps sekedar untuk shortcut. Di bawahnya ada kalender yang bisa diswitch ke kalender+jam kemudian box berisi 16 shortcut yang bisa diatur kegunaannya serta bisa dimunculkan atau disembunyikan. Box saya isi dengan beberapa tools yang sebagian besar perlu root. Untuk notifikasi ada tambahan fungsi yaitu kita bisa menghapus notifikasi yang kurang penting dengan menggeser ke kanan atau ke kiri menyisakan notifikasi yang lebih penting. Atau seperti cara lama dengan menekan tombol clear untuk menghapus semua sekaligus.
Extended Settings Menu




Setting bawaan hanya berisi satu deret menu, berkat kebaikan seorang developer saya bisa mengganti menjadi 4 deret menu. Deret pertama adalah menu setting asli seperti bawaan seperti wireless & networks, device, personal dll. Deret kedua merupakan shortcut ke aplikasi utama dan aplikasi google. Saya belum berhasil untuk mengakses seting masing2 aplikasi langsung dari sini karena terbentur pengetahuan. Deret ketiga ada tweak tambahan yang merupakan inti dari custom ROM ini. Secara garis besar tweak tambahan untuk mengatur tampilan, output audio, alat bantu modifikasi sistem dll. Deret ke empat hanya menampilkan About Phone di sini bisa dilihat kita bisa melakukan personalisasi hingga device name kita ubah sesuai keinginan.
Kernel
Seorang pengembang android berhasil melakukan modifikasi kernel sehingga kernel mendukung beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh kernel asli. Saya belum sempat membandingkan dengan kernel asli tapi kernel yang baru ini memiliki kemampuan deep sleep sehingga menghemat baterai saat ponsel tidak digunakan. Mendukung overclocking dan underclocking serta undervolting untuk clockspeed rendah. Prosesor yang aslinya 800MHz ternyata dapat dipacu hingga 1,1GHz tetapi saya berpikir menghemat baterai bila hanya sekedar untuk telepon, sms, cek e-mail dan internet maka kecepatan saya turunkan maks 600MHz saja dan terbukti kerja ponsel masih lancar plus hemat baterai. Selain clockspeed si pengembang juga menambahkan mode pengaturan kerja CPU/governor. Aslinya ada 15 governor tapi karena tidak semua diperlukan akhirnya hanya saya sisakan 5 dan saya menggunakan smartassv2 yang menyeimbangkan kinerja dan hemat baterai. Untuk I/O media penyimpanan ada pilihan selain cfq yang merupakan default, saya ganti menjadi sio/simple i/o yang katanya lebih sederhana dan cepat. Kernel juga mendukung fungsi swap yaitu menukarkan isi RAM yang sedang diam ke sdcard sehingga RAM dapat digunakan untuk keperluan lain atau apabila RAM terlalu penuh swap dapat mencegah aplikasi ponsel tertutup paksa karena RAM tidak cukup. Kebetulan pembuat kernel juga membagikan kodenya sehingga saya bisa belajar melakukan kompilasi kernel sendiri. Tertulis di situ nama saya dan komputer yang digunakan untuk kompilasi kernel.
Power Menu
Power menu aslinya hanya empat, hal yang menurut saya kurang dari power menu asli adalah tidak adanya pilihan reboot. Jadi kalo ada yang tidak beres dengan ponsel kita maka ponsel harus dimatikan kemudian dinyalakan lagi/cold boot. Di sini ada tambahan menu reboot sehingga pengguna dapat melakukan warm boot, tinggal tekan reboot maka ponsel akan reboot otomatis sampai masuk ke mode ready lagi. Tambahan menu screenshot untuk dapat melakukan screenshot dengan satu tangan. Screenshot aslinya yang menggunakan tombol home dan power pun masih ada.
Sebenarnya banyak modifikasi yang sifatnya undercover tidak banyak melibatkan antarmuka yang jelas tetapi sangat mengubah performa seperti tweaking build.prop yang mengatur pengelolaan RAM untuk mencapai keseimbangan antara multitasking dan kecepatan respon ponsel. Tambahan haptic feedback untuk tombol menu dan back sehingga kita yakin sudah memencet tombol2 tersebut. Dukungan init.d untuk menjalankan script optimasi yang membantu performa sehingga dengan sumberdaya yang ada dapat bekerja lebih baik.
Performa yang tidak mengecewakan untuk clockspeed 600MHz.
Saya belajar banyak dari sini https://www.facebook.com/groups/galmin2/ bersama master2 yang ada di dalamnya.
Home


Tampilan home sudah tidak pakai Touchwiz UI bawaan galaxy tapi menggunakan espier yang bergaya iPhone. Saya kurang suka pakai tombol launcher karena keharusan menyentuh layarnya jadi lebih banyak. Interface iphone yang dikritik kurang variatif tapi menurut saya lebih praktis. Espier menyediakan fitur menyembunyikan shortcut sehingga layar home tidak terlalu banyak. Model layar semacam ini memang cenderung menutupi wallpaper tapi kita bisa memanfaatkan lockscreen untuk dapat sekedar melihat jam dan wallpaper. Ada lagi launcher yang mirip iphone ini bernama MiHome yang merupakan launcher MIUI ROM yaitu custom ROM yang berusaha menyamai antarmuka iphone. Dari segi fitur tidak sebanyak Espier tapi karena jadi satu dengan lockscreen maka kesan menyatu semakin kelihatan.

Dari segi tampilan tidak banyak perbedaan, saya menggunaka theme iphone 4s 7.0. Hanya saja MiHome tidak memiliki dynamic calendar icon yang angka dan hari berubah sesuai tanggal. Di sini hal yang saya suka dari desain ala iphone adalah wallpaper maksimal dinikmati pada layar lockscreen sedangkan pada layar icon, tanpa wallpaper pun tidak banyak mengurangi estetika.
Keyboard

Keyboard qwerty walaupun sangat legendaris dan menjadi standar metode input menurut saya sudah ketinggalan. Ponsel android menggunakan layar sentuh yang ukurannya tidak terlalu besar. Layar sentuh tidak hanya menerima input touch saja tapi sudah mampu menerima swipe dan multitouch dan ini tidak maksimal digunakan pada keyboard qwerty. Saya menggunakan keyboard Messagease yang lebih hemat tempat dan menurut saya membantu menulis lebih cepat dan lebih akurat dengan rata2 20 kata per menit. Saya tidak menggunakan fasilitas word prediction karena typing saya sepertinya sudah cukup cepat. Bagi yang tidak terbiasa tentu bingung tapi dalam 2 minggu maka kecepatan mengetik menjadi meningkat. Tapi sepertinya tidak banyak yang mengadopsi metode input seperti ini, alasannya harus belajar lagi. Belajar memang memperlambat proses tapi kalau hasilnya lebih cepat mengapa tidak? Keyboard asli sudah diarsip karena tidak digunakan daripada memenuhi space.
Notification area



Sebelah kiri adalah area notifikasi aslinya. Toogle bar, nama operator, area ongoing dan notifikasi. Untuk notifikasi pilihannya adalah pilih satu2 atau hapus semuanya dengan menekan tombol clear.
ROM yang baru memiliki dua macam layar notifikasi: Toggles dan Notif. Toggles berisi box untuk menampilkan kondisi cuaca yang di sini hanya saya pakai untuk memajang foto. Di bawahnya merupakan indikator seperti toggle bar pada stock dan di bawahnya lagi adalah tombol untuk pengaturan beberapa fungsi yang dapat digeser ke kanan dan kiri karena memuat 20 tombol seperti : wifi, bluetooth, data, gps, rotation, timeout, brightness, sound mode, sleep, airplane mode dll. Area Notif berisi ongoing dan notifikasi. Dari pembuatnya menambahkan 3 tombol : home, settings dan recent apps sekedar untuk shortcut. Di bawahnya ada kalender yang bisa diswitch ke kalender+jam kemudian box berisi 16 shortcut yang bisa diatur kegunaannya serta bisa dimunculkan atau disembunyikan. Box saya isi dengan beberapa tools yang sebagian besar perlu root. Untuk notifikasi ada tambahan fungsi yaitu kita bisa menghapus notifikasi yang kurang penting dengan menggeser ke kanan atau ke kiri menyisakan notifikasi yang lebih penting. Atau seperti cara lama dengan menekan tombol clear untuk menghapus semua sekaligus.
Extended Settings Menu




Setting bawaan hanya berisi satu deret menu, berkat kebaikan seorang developer saya bisa mengganti menjadi 4 deret menu. Deret pertama adalah menu setting asli seperti bawaan seperti wireless & networks, device, personal dll. Deret kedua merupakan shortcut ke aplikasi utama dan aplikasi google. Saya belum berhasil untuk mengakses seting masing2 aplikasi langsung dari sini karena terbentur pengetahuan. Deret ketiga ada tweak tambahan yang merupakan inti dari custom ROM ini. Secara garis besar tweak tambahan untuk mengatur tampilan, output audio, alat bantu modifikasi sistem dll. Deret ke empat hanya menampilkan About Phone di sini bisa dilihat kita bisa melakukan personalisasi hingga device name kita ubah sesuai keinginan.
Kernel
Seorang pengembang android berhasil melakukan modifikasi kernel sehingga kernel mendukung beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh kernel asli. Saya belum sempat membandingkan dengan kernel asli tapi kernel yang baru ini memiliki kemampuan deep sleep sehingga menghemat baterai saat ponsel tidak digunakan. Mendukung overclocking dan underclocking serta undervolting untuk clockspeed rendah. Prosesor yang aslinya 800MHz ternyata dapat dipacu hingga 1,1GHz tetapi saya berpikir menghemat baterai bila hanya sekedar untuk telepon, sms, cek e-mail dan internet maka kecepatan saya turunkan maks 600MHz saja dan terbukti kerja ponsel masih lancar plus hemat baterai. Selain clockspeed si pengembang juga menambahkan mode pengaturan kerja CPU/governor. Aslinya ada 15 governor tapi karena tidak semua diperlukan akhirnya hanya saya sisakan 5 dan saya menggunakan smartassv2 yang menyeimbangkan kinerja dan hemat baterai. Untuk I/O media penyimpanan ada pilihan selain cfq yang merupakan default, saya ganti menjadi sio/simple i/o yang katanya lebih sederhana dan cepat. Kernel juga mendukung fungsi swap yaitu menukarkan isi RAM yang sedang diam ke sdcard sehingga RAM dapat digunakan untuk keperluan lain atau apabila RAM terlalu penuh swap dapat mencegah aplikasi ponsel tertutup paksa karena RAM tidak cukup. Kebetulan pembuat kernel juga membagikan kodenya sehingga saya bisa belajar melakukan kompilasi kernel sendiri. Tertulis di situ nama saya dan komputer yang digunakan untuk kompilasi kernel.
Power Menu
Power menu aslinya hanya empat, hal yang menurut saya kurang dari power menu asli adalah tidak adanya pilihan reboot. Jadi kalo ada yang tidak beres dengan ponsel kita maka ponsel harus dimatikan kemudian dinyalakan lagi/cold boot. Di sini ada tambahan menu reboot sehingga pengguna dapat melakukan warm boot, tinggal tekan reboot maka ponsel akan reboot otomatis sampai masuk ke mode ready lagi. Tambahan menu screenshot untuk dapat melakukan screenshot dengan satu tangan. Screenshot aslinya yang menggunakan tombol home dan power pun masih ada.
Sebenarnya banyak modifikasi yang sifatnya undercover tidak banyak melibatkan antarmuka yang jelas tetapi sangat mengubah performa seperti tweaking build.prop yang mengatur pengelolaan RAM untuk mencapai keseimbangan antara multitasking dan kecepatan respon ponsel. Tambahan haptic feedback untuk tombol menu dan back sehingga kita yakin sudah memencet tombol2 tersebut. Dukungan init.d untuk menjalankan script optimasi yang membantu performa sehingga dengan sumberdaya yang ada dapat bekerja lebih baik.
Performa yang tidak mengecewakan untuk clockspeed 600MHz.
Saya belajar banyak dari sini https://www.facebook.com/groups/galmin2/ bersama master2 yang ada di dalamnya.
Published with Blogger-droid v2.0.9
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home