Thursday, February 9, 2012

Koneksi wifi yang selalu gundah.

Salah satu hal yang agak rawan dalam menggunakan Linux adalah driver, biasanya driver vga, wifi, printer dan scanner. Kali ini masalah yang ditemui adalah driver wifi. Dikarenakan kondisi fisik laptop saya kurang kokoh untuk dibawa kesana kemari maka saya buat kesepakatan untuk bertukar dengan laptop milik istri. Dengan kondisi yang saya ketahui bahwa laptop istri saya menggunakan wifi card yang tidak didukung oleh driver di Linux. Menurut saya tidak apa2 karena masih bisa menggunakan koneksi kabel dan di lab saya, bisa diusahakan pengadaan kabel LAN. Istri saya akhirnya bisa menikmati koneksi wireless menggunakan laptop saya. Mungkin saya harus ngiler apabila dalam satu ruangan yang tidak menyediakan kabel LAN, teman2 bisa konek internet menggunakan wifi.

Lalu teringat laptop bekas saya dulu yang telah menjadi bangkai memiliki wifi card yang disuport oleh Linux. Lalu saya bongkar dan saya bisa mendapatkan wifi card yang saya maksudkan. Masalahnya saya tidak ahli membongkar laptop yang saya pakai sekarang karena kuatir akan membuat kesalahan yang menyebabkan laptop tidak berfungsi normal kembali. Saya pun menggunakan jasa service laptop untuk menukar wifi card laptop bawaan dengan hasil membongkar laptop yang lama. Dibandingkan harus membeli usb wifi eksternal yang mahal dan belum tentu suport sekaligus menghabiskan slot usb, maka mengganti wifi card menjadi pilihan ekonomis. Saya sudah berbesar harapan setelah mengganti wifi card dapat menikmati koneksi wifi menggunakan laptop hasil barter. Ternyata mas dan mbak di tempat service mengatakan setelah wifi card diganti tidak ada tanda2 deteksi koneksi di laptop saya dan menawarkan untuk mengembalikan card yang lama. Saya putuskan untuk mempertahankan card yang baru dipasang tersebut, tetapi keinginan saya untuk membayar jasa service ditolak dengan alasan karena tidak berhasil. Saya sudah meyakinkan bahwa sebenarnya card sudah terdekteksi dengan menampilkan hasil iwconfig. Mungkin mas dan mbaknya bukan pengguna Linux dan tidak teryakinkan oleh tampilan di terminal dan saya tetap tidak perlu membayar.

Sampai dirumah saya lihat konfigurasi wifi saya dan sepertinya menjanjikan dan sungguh tidak enak kepada jasa service yang yang saya mintai bantuan. Dan benar dengan mencoba beberapa klik dan tombol ternyata wifi card saya dapat menangkap sinyal dan melakukan koneksi. Hanya saja koneksi tidak stabil akibat wifi card yang tiba2 mati sendiri. Akhirnya belajar yang namanya rfkill yang memberikan informasi bahwa wireless dapat diblok secara hard atau soft. Ketika koneksi saya putus ternyata laporan rfkill menyatakan wireless saya hard blocked artinya seolah ada switch yang mematikan wireless saya. Switch apa?? Ketika saya menggunakan tombol Function + wireless_key ternyata berhasil membuka hard block dan koneksi tersambung kembali. Rasa gembira tidak berlangsung lama karena wireless saya kembali hard blocked seolah ada tangan tak terlihat yang usil mematikan wireless saya.....hiiiii (bercanda sebenarnya daripada merinding saya malah bingung penasaran).

Proses belajar beralih dari satu forum ke forum yang lain. Mulai rfkill, kernel modul, ndiswrapper, urfkill sampai acpi saya coba2 untuk hubungkan. Apabila penyebabnya adalah triger yang entah dari mana, bisa jadi oleh tangan tak terlihat menyebabkan seolah system menerima sinyal hard block maka saya harus menjegal sinyal tersebut. Setelah urut punya urut saya sampai pada event acpi :
/etc/acpi/events/asus-wireless-off
yang memberikan sinyal off kepada
/usr/share/acpi-support/state-funcs
dan akan mematikan hardware wireless apabila komputer merasa ada yang menekan tombol wireless.
Ini adalah langkah putus asa akhirnya saya rename file tersebut
sudo mv /etc/acpi/events/asus-wireless-off /etc/acpi/events/asus-wireless-gakjadioff
saya biarkan wifi terkoneksi beberapa waktu sambil saya membuat tulisan ini dan menunggu wifi saya mati lagi.
Sampai tulisan ini selesai wifi saya belum mati. Mungkin hal ini menyebabkan tangan tidak terlihat menjadi jengkel karena tombol wireless ditekan2 kok tidak berefek, mudah2an dia tidak tahu kalo sinyalnya sudah dijegal.


------Setelah jeda waktu.....------


Ada beberapa hal yang menurut saya memberikan kontribusi wifi menjadi stabil setelah saya meragukan keberhasilan cara di atas. Saya melakukan upgrade library gnome 3 menggunakan PPA ricotz dan gnome3-team, termasuk upgrade kernel. Selain itu daemon dari granola yang bertugas mengatur penggunaan daya di CPU saya hapus dan saya ganti dengan cara manual menggunakan indicator-cpufreq.

1 Comments:

Blogger Brian said...

si tangan tidak terlihat masih bisa beraksi... :(

February 9, 2012 at 11:17 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home