Sunday, November 16, 2014

Metafora kehidupan pada cube 4x4

Ini bukan tutorial untuk menyelesaikan cube 4x4 karena di internet sudah banyak bertebaran. Ini hanya untuk menunjukkan bahwa cube dapat mewakili pemikiran yang lebih kompleks. Rubik's cube merupakan sistem yang sederhana dengan kompleksitas yang sederhana pula. Dikenal juga sebagai Rubik's revenge (Rubik balas dendam) ada banyak hal baru di dalamnya. Mungkin terlalu naif membandingkan dengan kehidupan yang sangat kompleks ini tetapi seperti anak SD kelas 6 dapat menyelesaikan soal2 murid SD kelas di bawahnya, individu yang ahli dalam permasalahan kehidupan tentunya dengan mudah menyelesaikan cube ini. Walaupun demikian tidak sebaliknya, seseorang yang mampu menyelesaikan cube ini belum tentu mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan.

1. Kebingungan akan orientasi hidup

Cube yang kacau, bingung harus memulai dari mana? Warna apa menghadap ke mana? Keistimewaan cube 4x4 dan cube ordo genap adalah tidak adanya patokan warna sisi. Seperti alam sebenarnya sudah memiliki aturan yang sering orang tidak melihat. Matahari selalu terbit di Timur dan tenggelam di Barat. Musim berganti pada waktunya. Air menguap, mengembun dan mengalir dalam siklus. Karena tidak mampu melihat atau tidak mau melihat maka itu semua terabaikan. Kalau dilihat dari cube di atas, di setiap sudut memiliki 3 warna. Warna itu menunjukkan posisi warna cube seharusnya disusun. Bila di atas warna biru dan di sebelah kanan bawah warna putih maka sebelah kiri bawah warna oranye. Setiap komponen alam akan menunjukkan bagaimana alam semesta tersusun, bekerja dan bagaimana seharusnya dikelola.

2. Memandang dari berbagai sudut.
Satu sudut pandang seringkali tidak cukup memberikan penjelasan keadaan yang seharusnya. Kita perlu melihat sudut lain. Sudut dengan warna atas biru dan kiri bawah putih maka kanan bawahnya adalah merah. Dari dua sudut pandang kita bisa menyimpulkan bahwa warna merah berseberangan dengan warna oranye. Tanpa harus berbuat ngawur kita sudah dapat menentukan orientasi keseluruhan cube. Banyak orang mendapatkan kebijakan dari melihat apa yang terjadi di sekitarnya. Mengamati setiap komponen alam dan melihat hubungan masing2 komponen tersebut. Hubungan tersebut tidak dipaksakan berdasar egonya tapi dibuat oleh alam sendiri.

3. Mulai menentukan orientasi
Dengan didasarkan pada bagaimana warna satu berkait dengan warna lainnya maka orientasi sudah mulai ditentukan. Warna acuan mulai disusun tanpa melupakan hubungannya secara alamiah. Peraturan dibangun sesuai alam bekerja dan alam akan selalu memberikan koreksi. Semakin sesuai dengan alam maka koreksi semakin sedikit dan akibat buruk yang kita rasakan juga semakin sedikit. Hukum yang ditentukan akan sesuai dengan hampir semua komponen di alam. Jangan dilupakan bahwa manusia juga merupakan komponen alam. Setiap perbuatan yang menentang hukum alam akan manusia rasakan akibatnya cepat atau lambat.

4. Orientasi yang dibuat sesuai dengan semua komponen.
Hukum yang diambil dari alam akan sesuai bagi semua komponen alam termasuk manusia. Untuk sementara petak2 tengah sesuai dengan warna sudut2 cube. Seandainya diperiksa untuk keseluruhan sudut maka tetap akan sesuai. Menyusun hal secara harmonis memang tidak mudah, banyak aspek yang harus diperhitungkan. Tetapi itu akan menyelamatkan kita semua baik manusia dan komponen alam lainnya. Hukum yang asal dibuat akan selalu diubah2 karena tidak memberikan efek perbaikan hanya akan berputar2 pada kekacauan. Orientasi yang benar seperti di atas akan dapat digunakan untuk menyelesaikan ketidak beraturan yang tersisa. Pasangan petak di atara dua sudut masih dalam kekacauan. Mereka tidak berpasangan dengan benar, tidak pada tempatnya, tidak memikul tanggung jawab yang sesuai dll.

5. Menata sisa kekacauan dengan hukum yang baku
Segala sesuatu diciptakan untuk berada di tempat dia seharusnya berada. Itu semua tidak dapat ditentukan tanpa adanya hukum yang benar secara universal. Ketika semua sisi sudah dipasangkan sesuai komponen warnanya maka cube siap diselesaikan. Ketika semua komponen sudah berada di tempatnya, mengoperasikan peralatan yang sesuai dengan tugasnya maka segala masalah akan segera terselesaikan. Mungkin dapat mengembalikan alam seperti ketika diciptakan atau dibentuk sesuai keinginan penciptanya. Tidak ada yang harus dirusak, tidak sistem yang harus dipaksa yang nantinya malah akan menghancurkan kita semua.

6. Menuju kesempurnaan universal
Semua sudah tertata pada pada tempat dan bergerak untuk semakin menyempurnakan keseluruhan sistem. Hambatan selalu ada bahkan sampai saat terakhir. Dua pasang tepian di atas belum berada di posisi yang benar. Semua sudah terlihat benar, tetapi masih ada yang kurang dalam langkah2 kita. Mungkin saatnya melihat kedalam sistem tersebut. Ketika apa yang terasakan oleh panca indera sudah tidak memberikan petunjuk maka pemahaman inti penciptaan perlu ditinjau. Introspeksi ke dalam yang selama ini tidak terlihat kerjanya perlu dipahami. Dalam cube 4x4 ini sebenarnya terdapat sistem seperti pada cube 5x5 hanya saja 14 komponen tidak terlihat tetapi tetap bergerak di dalam. Kadang komponen yang tidak terlihat ini tidak berada di tempat yang benar. Maka penataan tidak lagi sekedar apa yang terlihat dari luar tetapi juga yang di dalam. Bisa jadi prosesnya tidak banyak tetapi panjang.

5. Kesempurnaan, mungkinkah?
Impian semua komponen alam dan sesuatu yang hampir mustahil karena ketidak sempurnaan masing2 komponen penyusunnya. Tetapi usaha menuju kesitu adalah yang penting. Tidak untuk pribadi, golongan atau keluarga tapi untuk seluruh alam.






0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home