Wednesday, April 11, 2012

Memakai Software Bukan Sebagai Pemakai Belaka

Pemakai belaka maksudnya adalah memakai tanpa pusing2 mengenai latar belakang proses pembentukannya. Pada umumnya pengguna software adalah semacam ini, yang penting adalah mampu membayar dengan tujuan mendapatkan produk dan layanan terbaik terbaik. Dan itu adalah hubungan yang umum antara penjual dan pembeli. Bahkan yang lebih buruk apabila software yang digunakannya adalah software bajakan. Seperti yang pernah saya lakukan terdahulu, tidak adanya kepedulian terhadap software yang kita gunakan. Dengan tidak membayar maka artinya tidak ada penghargaan sama sekali terhdap orang2 yang telah berusaha keras dalam membuat software komersil yang kita gunakan. Terkadang tidak dapat begitu saja menyalahkan seseorang yang menggunakan software bajakan. Saya asumsikan penyebabnya adalah ketidak tahuan kareena minimnya informasi.

Setelah menjadi pengguna software free open source ada beberapa hal menarik yang menjadi perhatian. Dalam menggunakan FOSS kita memang tidak membayar sesen pun untuk pembuat atau produsen software. Produsen juga dengan alasan tertentu tidak berusaha menetapkan harga khusus untuk software produksinya. Apakah artinya kita bisa dengan begitu saja mengacuhkan kontribusi kita terhdap software yang kita gunakan? Bisa saja dan boleh saja, asalkan kita juga tidak terlalu banyak menuntut fitur2 yang ditanamkan oleh produsen ke dalam softwarenya. Biasanya pada awal2 pengguna menggunakan FOSS, pengguna akan membanding2kan dengan software komersial. Dari membanding2kan akan menghasilkan banyak tuntutan supaya berbagai fitur disamakan dengan software komersial yang belum tentu ia bayar saat menggunakannya. Yang saya yakin sebagian besar tuntutan dengan mengatasnamakan fitur sebenarnya hanya pengguna yang belum terbiasa dengan lingkungan barunya. Source code memang tersedia untuk program FOSS tetapi tidak semua bisa memahami dan  begitu saja menambahkan fitur2 yang diinginkannya. Hal tersebut mungkin tetapi tidak mudah.

Sisi baik yang agak saya rasakan setelah menggunakan FOSS adalah munculnya konsekuensi moral dari tuntutan atas software yang kita gunakan. Apabila kita tidak puas terhadap kualitas software yang kita gunakan, maka kita bisa mulai memberikan masukan bagi pengembang mengenai kekurangan software tersebut. Kekurangan yang kita sampaikan tanpa harus memaksa pengembang untuk segera memperbaiki atau menginplementasikan fitur. Anggap saja kita hanya membantu pengembang untuk menemukan kekurangan softwarenya, dan tidak hanya kita sendiri, kita juga bisa mengajak orang lain untuk menggunakan. Mungkin di sini beda dunia FOSS, semakin banyak yang memakai maka program akan semakin teruji dan pengembang dapat semakin cepat melakukan perbaikan. Secara tidak langsung melaluin interaksi yang baik, kita telah menjadi tim yang turut menyempurnakan suatu software. Kita tidak lagi sekedar menggunakan software secara pasif. Pengguna pasif hanya tahu fitur dan kekurangan softwarenya tanpa memberikan masukan apa2. Apabila pengguna tidak merasa membayar biasanya akan mengacuhkan aspek2 mengenai software yang ia gunakan. Termasuk tidak peduli bahwa software yang digunakannya menyimpan ratusan fitur yang tidak semua digunakan.

Tidak heran karena pengguna FOSS merasa sebagai anggota tim (resmi atau tidak resmi) yang mendukung suatu software maka mengetahui seluk beluk software yang digunakannya. Tidak hanya tahu cara menggunakannya bahkan tahu riwayat pengembangannya, tim yang terlibat, sering aktif dalam forum yang membahas software tersebut. Bisa dikatakan FOSS menjadi bagian dari kehidupannya, sehingga dari kacamata pengguna biasa seolah pengguna FOSS adalah orang yang fanatik terhadap suatu software. Kita bukan fanatik tetapi kita memandang bahwa setiap perkembangan terhadap software tersebut, ada kontribusi kita di dalamnya. Lebih daripada sekedar uang (walaupun itu penting) tetapi juga perhatian, masukan, promosi, pertukaran informasi dan menurut saya masih banyak hal lainnya yang sangat cocok dengan suatu sistem pembelajaran.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home