Saturday, August 31, 2013

Ban baru yang tidak baru.

Setelah menempuh lebih dari 50km ban mulai keliatan aus. Karena gerakan inline skate yang khas maka keausan keliatan jelas di sisi dalam . Unruk memperpanjang pemakaian sambil menunggu ada ban cadangan, maka ban perlu dirotasi seperti pada mobil. Untuk meratakan keausan sisi dalam ditukar menjadi di luar. Cara ini memang memperpanjang umur ban sampai 20an km lalu dirotasi lagi kalau terjadi keausan yang tidak merata. Untung setelah cari2 di internet ada yang menjual ban bekas yang ukurannya sekitar 80mm sedangkan ban yang sedang dipakai ukurannya 84mm yang kemudian setelah diukur tinggal 81-82mm. Karena harga ban baru relatif mahal maka ban bekas ini sangat membantu. Ukuran ban yang lebih kecil ini membuka kemungkinan bereksperimen rockering depan. Rockering depan artinya menempatkan ban yang lebih kecil di depan. Tujuan rockering semacam ini supaya inline skate lebih adaptif terhadap jalan yang tidak rata. Setiap setnya ada 8 roda dan untuk sementara hanya terpakai 2 dan 6 sisanya untuk cadangan menunggu ban asli habis. Ban cadangan/pengganti sangat mendesak kalau salah satu ban krowak terkena kerikil yang tersebar di jalan. Mudah2an suatu saat bisa nemu ban 84mm yang murah. Yang ada sekarang harganya sangat mahal untuk balap.

Saturday, August 3, 2013

Hewan panik dengan yang asing.

Pengalaman di suatu pagi ketika berlatih inline skate. Di tempat saya setiap dua hari sekali ada tukang mengangkut sampah pakai gerobak ditarik seekor sapi. Pernah membaca artikel tentang bagaimana seekor kuda panik gara2 seseorang dengan inline skate mendekat. Pagi itu saya mengalami sendiri, bukan dengan kuda tapi dengan sapi. Ketika pertama ketemu sapinya saya sudah mengantisipasi dengan berdiri diam saja sampai sapinya lewat. Baru kemudian saya menuju ke tempat saya biasa latihan. Ternyata sapi yang tadi meneruskan perjalanan sampai di dekat tempat saya latihan dan diparkir tanpa ditunggu dalam waktu cukup lama. Sementara saya hanya berputar2 di jarak aman. Tapi lama2 bosan juga dan sapinya tidak segera dipindahkan. Saya mencoba berputar agak meluas mendekati si sapi. Ternyata tidak disangka sapinya panik mengangkat2 kaki2nya. Saya langsung berbalik menjauh dan berputar2 lagi di tempat yang tadi. Ketika si empunya mendatangi hendak meneruskan perjalanan ternyata kepanikan si sapi belum hilang dan sapi yang tidak diikat tersebut malah lari tunggang langgang bersama gerobaknya. Saya sempat melihat dari kejauhan ternyata si sapi lari cukup jauh sampai keluar kompleks.

Si sapi sepertinya sudah terbiasa melihat orang berjalan, naik motor atau mobil bahkan mungkin kuda yang melintas. Tetapi sepertinya asing dengan orang dengan kaki beroda. Pada saat rolling kadang badan tidak terlihat beraktivitas tetapi bisa bergerak berpindah tempat. Mungkin sapi tidak bisa menemukan analogi objek semacam itu di otaknya sehingga panik. Kecepatan saya tidak terlalu tinggi sekitar 4-6km/jam tetapi yang jelas lebih cepat dari orang berjalan yang mungkin masih dikenali oleh si sapi. Orang sendiri kalau mudah takut dan panik sepertinya juga dekat2 dengan keprimitifan.