Wednesday, June 11, 2014

Bagaimana bersepeda/bersepatu (atau jalan kaki) roda tidak tertabrak.

Judul aslinya ada embel2nya ...oleh mobil, tidak tahu apakah cocok di kita yang mayoritas motor walaupun di dalamnya sedikit ada contoh dengan motor.
Kadang mengikuti peraturan malah membahayakan karena aturan dibuat hanya untuk kelas kendaraan tertentu. Alat transportasi lain dianggap sebagai outlaw sehingga bisa jadi apabila mengikuti hukum yang ada malah membahayakan. Seperti penggunaan helm yang sesuai dengan hukum pemakai kendaraan roda 2, helm tidak menghindarkan dari kecelakaan. Untuk menghindari kecelakaan bisa jadi tidak sesuai hukum terlepas dari penggunaan helm. Artikel aslinya berasal dari sistem jalan kanan saya coba adaptasi untuk sistem kiri.

#1. Persilangan Kiri
Ada mobil keluar dari sisi jalan, tempat parkir atau jalan keluar di sebelah kiri. Kalau ada di depannya maka kita tertabrak atau kalau mobilnya di depan kita, kita yang nabrak.
Menghindarinya:
1. Pakai lampu kepala.
2. Berteriak "Hey!"
3. Melambat. Terutama jika tidak dapat melakukan kontak mata dengan sopirnya. Melambat, kalau perlu sampai berhenti.
4. Meluncur jauh ke kanan. Perhatikan garis A dan B. Biasanya meluncur dekat dengan trotoar menghindari tertabrak, padahal pengendara ranmor tidak memperhatikan tepi kiri tetapi bagian tengah jalur. Meluncur di garis B akan lebih mudah terlihat. Kita juga lebih mudah melihat kendaraan yang akan keluar sehingga bisa menghindari bertabrakan.

#2. Door prize
Pengendara membuka pintu mobil tepat di depan kita dan kita langsung menghantamnya. Kalau beruntung kita bisa menabrak pengendaranya yang tidak terlalu keras.
Menghindarinya:
Meluncur ke kanan. Meluncur menjauhi area pintu mobil yang diparkir sehingga tidak menabrak pintu yang tiba2 terbuka.


#3. Lampu merah maut

Kita berhenti di sebelah kiri mobil yang sedang menunggu lampu merah. Mereka tidak dapat melihat kita. Ketika lampu hijau, kita bergerak, mereka belok kiri tepat menabrak kita.
Menghindarinya:
Jangan berhenti di titik buta. Berhenti sebaiknya di belakang mobil daripada di sebelah kirinya. Maka kita akan terlihat dari berbagai sisi. Kendaraan di belakang kita juga pasti melihat.
Alternatifnya berhenti di titik A atau B. Titik A akan terlihat oleh sopir kendaraan di depan, titik B maka kendaraan depan dapat berbelok tanpa menabrak kita dan kita terlihat oleh kendaraan di belakangnya.
Kalau di titik A maka begitu lampu hijau segera maju secepat2nya, menjaga supaya tetap terlihat sampai titik aman kendaraan dapat mendahului kita. Kalau di titik B maka tunggu kendaraan depan kita maju dan kita mengikuti sambil menjaga supaya tetap terlihat oleh kendaraan di belakangnya.
Jangan mendahului kendaraan dari sebelah kiri.

#4. Hook kiri
Sebuah kendaraan mendahului tiba2 berbelok ke kiri di depan kita atau tepat menabrak kita.
Menghindarinya:
1. Jangan menggunakan trotoar. Ketika kita menyeberang setelah dari trotoar biasanya kita tidak terlihat oleh pengendara motor.
2. Tetap di sebelah kanan. Dengan berada di tengah makan kendaraan di belakang kita akan kesulitan memotong. Bisa kita lakukan bila pengemudi tidak ugal2an dengan menyalip dan potong depan.
3. Pakai cermin. Pakai cermin untuk melihat ke belakang di persimpangan. Cermin memungkinkan untuk melihat kebelakang sambil tetap memperhatikan depan.

#5. Hook kiri, bag. 2
Saat melewati mobil yang bergerak lambat, tiba2 mobil berbelok ke kiri masuk parkiran, atau ke jalan sebelah.
Menghindari:
1. Jangan mendahului dari kiri.
Kalau kendaraan berjalan dengan kecepatan 10km/h maka kita juga melambat. Kalau kendaraan berhenti bergerak maka mendahului dari kanan bila benar2 aman.
Saat mendahului orang lain dari sebelah kanan maka perlu memberi aba2 agar tidak tiba2 belok kanan. Begitu juga kalau mendahului dari kiri.
Ketika mengikuti kendaraan lambat maka beradalah di belakangnya, bukan pada titik buta tepat di sebelah kiri. Meski tidak mendahului tapi kendaraan bisa tiba2 belok kiri. Kita perlu memiliki cukup ruang untuk pengereman.
2. Lihat belakang sebelum belok kiri. Siapa tahu ada pejalan kaki, pengendara sepeda dari trotoar yang hendak menyeberang.

#6. Silang Kanan
Kendaraan berbelok tepat di depan kita atau tepat menabrak kita.
Menghindarinya:
1. Jangan meluncur di trotoar. Ketika turun dari trotoar hendak menyeberang jalan kita tidak terlihat oleh pengendara kendaraan.
2. Pakai lampu kepala.
3. Pakai sesuatu yang menyala terang, meskipun di siang hari.
4. Tidak mendahului dari kiri. Jangan mendahului kendaran bergerak pelan dari kiri karena menyebabkan tidak terlihat oleh pengendara kendaraan yang belok kanan di persimpangan. Mendahului dari kiri juga menyebabkan kendaraan yang kita dahului menabrak kita saat belok kiri.
5. Melambat. Jika tidak bisa melakukan kontak mata dengan pengendara motor sebaiknya melambat atau sampai berhenti.

#7. Ujung Belakang.
Kita tidak sengaja bergerak ke kanan untuk menghindari kendaraan parkir atau rintangan dan kemudian tertabrak dari belakang.

Menghindarinya:
1. Jangan pernah bergerak ke kanan tanpa melihat ke belakang. Pengendara kendaraan bermotor sering lewat hanya berjarak tipis dari kita. Jadi bergerak sedikit ke kanan akan menempatkan ke jalur mereka. Kita harus berlatih bergerak lurus sambil melihat ke belakang.
2. Jangan berzig-zag menghindari kendaraan parkir. Kadang kita tergoda untuk masuk ke area kosong kemudian kembali ke jalan. Padahal dengan cara ini maka kita akan beresiko tertabrak dari belakang. Sebaiknya bergerak dalam garis lurus dengan kecepatan konstan. Hal ini lebih mudah diprediksi.
3. Pakai cermin. Dengan cermin lebih memudahkan walaupun sebaiknya kita menoleh ke belakang lewat bahu.

#8. Ujung Belakang, bag. 2
Tabrakan semacam ini yang paling ditakuti oleh skater atau pengendara sepeda walaupun bukan kecelakaan yang umum terjadi. Mungkin sering terjadi di malam hari atau jarak jauh di luar kota. Tetapi kecelakaan ini paling sulit dihindari karena umumnya kita tidak menoleh ke belakang.
Paling baik adalah jalan yang lebar 2 jalur atau kendaraan yang bergerak lambat.

Menghindarinya:
1. Pakai lampu belakang. Di malam hari pakai lampu berwarna merah kelap-kelip.
2. Pakai rompi yang berkilau atau segitiga pengaman. Rompi berkilau ini sangat mudah terlihat dari jarak jauh. Tidak hanya di siang hari tapi juga di malam hari. Ketika mendengar kendaraan motor mendekat maka berdiri tegak akan membuat semakin terlihat.
3. Pilih jalan yang lebar. Jalan yang lebar akan cukup bagi kendaraan bermotor dan pengendara sepeda/skater. Kendaraan akan mudah melewati objek yang bergerak lebih lambat.
4. Pilih jalan yang lambat. Semakin lambat kendaraan semakin banyak waktu pengemudi melihat kita.
5. Lewat jalan belakang yang cenderung lebih sepi di akhir pekan.
6. Pakai cermin.
7. Tidak merapat dekat trotoar. Hal ini sepertinya bertentangan dengan intuisi, tetapi dengan begini akan memberikan ruang seandainya ada kendaraan yang lewat terlalu dekat.

#9. Hantaman penyeberangan
Saat menyeberang jalan ada kendaraan belok kiri dan langsung menghantam kita. Pengendara kendaraan tidak menyangka adanya skater atau pengendara sepeda. Kecelakaan semacam ini sangat umum terjadi.

Menghindarinya:
1. Pakai lampu kepala.
2. Melambat. Atau kalau perlu sampai berhenti.
3. Menyeberang antara trotoar bisa jadi manuver yang sangat berbahaya. Kalau kita melakukannya pada sebelah kanan jalan, kita beresiko dihantam oleh kendaraan dari belakang yang belok kiri. Kita juga beresiko ditabrak kendaraan yang keluar dari parkiran. Hal ini yang menyebabkan sebaiknya tidak bersepatu roda/bersepeda di trotoar.

#10 Melawan arah
Kita bergerak melawan arah pada sisi sebelah kiri jalan. Kendaraan berbelok kiri dari sisi jalan atau parkiran langsung menuju kita. Mereka tidak melihat kita karena fokusnya pada jalan di sebelah kanan tidak sebelah kiri. Pengendara tidak menyangka ada yang melawan arah.
Lebih parah kita dapat tertabrak oleh kendaraan dari arah depan. Mereka memiliki sedikit waktu untuk bereaksi karena kita mendekati lebih cepat dari seharusnya (kecepatan kita + kecepatan kendaraan).

Menghindarinya:
Tidak berjalan melawan arus. Hal yang mendasari tidak melawan arah:
1. Kendaraan yang keluar menuju jalan akan memperhatikan jalan tidak menyangka ada yang melawan arah.
2. Bagaimana kita hendak belok kiri.
3. Kendaraan bermotor akan menjadi semakin cepat karena total kecepatan dengan kita.

Sumber
http://www.inlineplanet.com/2006-01/18-collide_into.html

Sunday, June 1, 2014

Review Doop Skates, pengaturan yang sangat detil.

Akhirnya kesampaian juga pakai doop skates yang diklaim sebagai inline skate yang mengakomodasi urban transportation. Dengan harga yang lumayan mahal maka ekspektasinya tentu tinggi dan banyak hal yang perlu dicermati dari inline skate yang baru ini. Dalam review ini sepertinya lebih enak membahasnya per komponen karena seperti skates agresif xsjado, sangat banyak yang dapat disesuaikan sehingga komponennya lebih banyak dari inline skates tradisional.

Doop skates freestyle
XSJADO 2.0


1. Roda, bearing, axle dll.
Diperuntukkan untuk freestyle dan urban, roda yang dipasang berukuran 80mm dan saya sudah terbiasa dengan ukuran segitu baik untuk manuver, jarak jauh dan kecepatan, serta melompat tidak ada yang berbeda. Saya tidak memakai roda bawaan tapi roda lama untuk dapat dibandingkan dengan skate yang lama. Axle yang dipakai tipe satu piece yang sangat praktis seperti pada umumnya untuk skate freestyle dan urban.

2. Frame
Saya akui frame doop ini sangat ringan dibanding punya cougar freedom. Saya tidak meragukan kekuatannya karena saya belum sampai pada gaya ekstrim agresif. Hanya saya ketika landing dari melompat suara yang dihasilkan kurang mantap, keras dan terkesan ringan. Berbeda dengan frame cougar freedom yang terdengar berat dan teredam. Begitu juga ketika melewati jalan yang tidak rata suara gemeretaknya juga lebih keras. Di luar itu tampilan luar finishingnya sangat bagus, dengan warna silver dan pola brush membuat kesan elegan. Pengaturan frame alignment juga mudah dilakukan sehingga dapat diatur spesifik sesuai kondisi kaki.

3. Alas
Bagian ini yang menjadi perhatian saya saat berencana membeli karena mentukan pas tidaknya di kaki. Semula berencana membeli ukuran L tetapi mengingat bahwa ukuran L sangat besar dan ketika diukur berdasar sepatu masukknya ukuran S. Dengan ukuran S harapannya juga dapat dipakai oleh anak-istri dengan ukuran kaki lebih kecil. Bagian alas ini cukup tebal dan sepertinya tahan menghadapi benturan dan gesekan waktu jatuh. Saat ini sudah ada beberapa tempat baret terkena aspal terutama di pojok depan. Sepatu saya ukuran 42, dengan ukuran S ada sedikit bagian ujung sepatu yang menggantung, tapi menurut saya lebih baik daripada nantinya ada banyak bagian alas tersisa di depan. Karena doop hanyalah rangka sehingga banyak bagian sepatu yang terekspose hal ini akan menyebabkan sepatu akan sering bergesekan dengan jalan. Boot tradisional yang lama menunjukkan banyak luka2 di bagian ujung dan sisi kanan akibat jatuh.
Setup bawaan dengan sepatu DC.


4. Ankle support
Termasuk bagian yang bergerak untuk penyesuaian, dapat dimaju mundurkan sepanjang bagian alas. Terdiri dari bagian atas dengan engsel untuk fleksibilitas aksial. Ankle support cukup fleksibel tetapi gerakannya sedikit terhalang oleh lidah yang menjadi satu dengan cuff. Antara cuff dan ankle support disatukan oleh velcro yang disekrupkan ke lidah cuff meskipun membuat kurang fleksibel tetapi menguatkan support pergelangan. Ankle support dilengkapi bantalan yang tebal sehingga nyaman ketika kita memakai sepatu potongan rendah. Penyesuaian ukuran doop terhadap sepatu diatur di ankle support ini. Penyesuaian untuk model 2014 tidak perlu selalu melepas roda belakang karena sudah dilengkapi tuas untuk mengendurkan baut penahan frame. Hanya saya mempertanyakan kekuatannya dibanding baut penahan tradisional. Pendukung pergelangan ini dikencangkan dengan velcro di sebelah kanan dan kirinya. Karena alasan kepraktisan saya tidak melepas salah satu velcro. Ankle support dilengkapi foam dengan potongan berbentuk V untuk menambah kenyamanan. Di dasarnya dilapisi bantalan karet sebagai peredam kejut dan supaya sepatu tidak bergerak2. Bantalan ini juga menjadi transisi antara alas dan ankle support.
Tuas untuk pengaturan ukuran dan bantalan (http://bladeville.pl/p/skates/doop/doop-freestyle-2014-blackblue-16465?lang=en)

5. Cuff
Cuff pada doop berbeda dengan cuff pada inline skate tradisional karena dilengkapi bagian seperti lidah sepatu. Bersama dengan ankle support, lidah ini memberikan dukungan yang semakin kuat terhadap pergelangan. Lidah cuff ini dilapisi foam sehingga menambah kenyamanan. Sayangnya tidak ada cara untuk melepas foam ini untuk menjangkau rumah sekrup di dalamnya apabila longgar. Lidah pada cuff dan ankle support disatukan oleh velcro yang disekrupkan pada lidah cuff. Ada 3 posisi sekrup dapat dipilih untuk semakin nyamannya doop skates. Menurut saya juga berkaitan dengan fleksibilitas kedepan/belakang. Pernah coba2 tidak pakai sekrupnya dan terasa agak goyah di kaki.
Pengencang ankle support dan lidah pada cuff (http://www.online-skating.com/articles-3068-test-freestyle-and-swift-doop-skates.html)
Pengaturan lainnya pada cuff adalah sabuk yang ditahan oleh sebuah baut dan kita bisa menentukan posisi cuff terhadap sabuk ini. Pengaturan ini sepertinya berkaitan dengan posisi cuff agar sesuai anatomi punggung kaki.
Sistem untuk mengatur posisi cuff
Pengaturan cuff tidak hanya sampai di situ, posisi menempelnya sabuk dan sabuk gerigi dapat diatur dalam 3 pilihan.
Pengaturan sabuk gerigi
Pengaturan yang paling pas perlu dicari dengan proses trial dan error sampai ditemukan kombinasi yang paling sesuai dengan sepatu dan kondisi kaki. Posisi yang pas tidak hanya nyaman di kaki tetapi juga meningkatkan performa dengan pengendalian yang presisi. Terlalu longgar maka skate kurang stabil, terlalu kencang maka akan menyakitkan selama pemakaian.

6. Toe strap
Fungsinya adalah untuk mempertahankan posisi jari2 kaki. Bagi saya bagian ini penting untuk pengendalian saat skating. Kadang perlu untuk mengangkat roda depan sehingga hanya menggelinding dengan roda belakang waktu melewati permukaan tidak rata. Toe strap ini dilengkapai bantalan tetapi saya tidak memakainya karena sepertinya tidak terlalu berguna karena sudah dilapisi oleh sepatu.

Dibanding dengan sepatu freestyle tradisional, doop skates terasa ringan. Apabila dibandingkan dalam hal performa sepertinya tidak mengalahkan boot tradisional karena desainnya yang minimalis support kaki hanya di titik2 tertentu. Pada boot tradisional supportnya di seluruh bagian dan benar2 melindungi kaki. Keunggulan dari doop adalah kepraktisan karena tidak perlu melepas alas kaki. Alas kaki yang paling sesuai adalah yang rata tidak ada tumit yang menonjol atau bantalan yang terlalu tebal. Bantalan yang terlalu tebal menghalangi transfer energi dari kaki ke skate sehingga tidak maksimal dan mengganggu pengendalian. Paling sesuai sepertinya yang berbantalan tipis dan ukurannya pas di kaki sehingga kaki stabil tidak bergeser dalam sepatu. Melepas dan mengenakan skate menjadi lebih cepat, cocok untuk sarana transportasi yang sering lepas-pakai inline skatenya. Untuk harga masih terbilang mahal sehingga agak susah menjadi alternatif sarana transportasi apalagi medan yang bervariasi menuntut skill ekstra.

Tips melakukan setting pada doop skates.
Melakukan penyetelan ukuran doop skates terlihat sederhana di iklannya, padahal menurut saya perlu beberapa hari untuk mendapatkan ukuran yang paling pas untuk SATU ukuran sepatu. Ada beberapa langkah yang jika dilakukan akan mengurangi coba2 ukuran.
1. Lakukan penyetelan dengan foot wrap terpasang. Dengan foot wrap / sepatu terpasang maka acuan akan semakin pasti.
2. Kendorkan tuas penyetelan dan tarik ankle support sampai ukuran doop maksimum.
3. Kendorkan baut depan frame dan tarik frame sampai pada posisi paling belakang. Posisi frame ini agak kompleks karena selain ke depan/belakang, frame perlu diposisikan ke luar/dalam tergantung kondisi kaki. Ke dalam untuk kaki yang cenderung pronasi, ke luar sebaliknya yang cenderung over supinasi. Sebenarnya setingan umum adalah bagian belakang di bawah tumit dan bagian depan di antara jempol dan jari ke 2. Saya memilih untuk memposisikan depan frame ke tengah dan belakang frame ke arah luar.
4. Setelah posisi frame pas, kencangkan baut depan frame untuk mematenkan posisi. Baut belakang masih digunakan untuk mengatur ukuran doop.
5. Majukan ankle support sampai ujung sepatu sejajar dengan ujung depan doop. Beberapa orang memilih untuk melebihkan ujung sepatu. Menurut saya OK selama tidak melebihi roda depan.
6. Biasanya posisi paling pas adalah sepatu berada di tengah2 antara roda depan dan belakang.
7. Kencangkan semua baut frame dan doop dapat dicoba kenyamanannya.
8. Posisi cuff menyesuaikan.

Update :
Sistem baru penyetelan ukuran menggunakan tuas untuk mengendorkan dan mengencangkan baut frame akhirnya saya hilangkan. Lebih baik menggunakan sistem lama dengan baut pengencang frame paten, bantalan dihilangkan sehingga tenaga dari kaki dapat ditransfer ke roda dengan maksimal. Dengan menghilangkan bantalan dan tuas penyetelan ternyata membuka kemungkinan pengaturan baru yang sebelumnya terasa tidak enak. Baut yang menyatukan lidah cuff dan velcro ankle support saya lepas dan ternyata memberikan fleksibilitas tambahan.

Referensi
http://www.online-skating.com/articles-3068-test-freestyle-and-swift-doop-skates.html
http://blog.rollerwarehouse.com/doop-freestyle-skates/