Wednesday, September 12, 2012

Beberapa tips tutorial optimalkan performa Samsung Galaxy Mini 2

Sebenarnya paling praktis untuk melakukan tweak dengan membuat file shell script yang dapat disksekusi pada saat boot. Kita dapat menambahkan init.d support yaitu folder khusus yang isinya otomatis dieksekusi saat booting. Ada beberapa trik untuk menambahkan folder init.d ini.
Bisa dengan memodifikasi boot partition, tetapi cara ini lebih sulit karena harus membuat boot.img khusus.
Cara yang lebih mudah dengan menambahkan script dan menginstall busybox. Berikut cara membuatnya:
Alat dan Bahan:
Text editor, busybox, root explorer dan terminal emulatore
Metode:
0. Aktifkan USB debugging mode
1. Buat file script /etc/install-recovery.sh. File ini akan otomatis dijalankan pada saat booting. Mengapa tidak langsung meletakkan script file di sini? Karena kebanyakan tweak berdasarkan sistem Linux yang mengenali folder /etc/init.d. Dengan sistem folder juga lebih praktis karena file script tinggal didrop ke dalamnya. Buat file install-recovery.sh dan set permission rwxr-xr-x dengan perintah chmod 755 /etc/install-recovery.sh kemudian tambahkan baris
#!/system/bin/sh
/system/bin/sysinit

2. Buat file /system/bin/sysinit dan set permission ke 755 lalu tambahkan baris berikut:
#!/system/bin/sh
export PATH=/sbin:/system/sbin:/system/bin:/system/xbin
/system/bin/logwrapper /system/bin/run-parts /system/etc/init.d

Asumsinya busybox yang terpasang adalah dari Sterricson v1.20.2. Ata lebih pastinya di terminal pakai perintah which run-parts untuk mengetahui lokasinya.
3. Terakhir dengan membuat folder /etc/init.d dan diset permission 644.
Berikutnya kita bisa menambahkan file script ke dalam folder /etc/init.d
Kalau kernel kita mendukung sio i/o scheduler maka kita bisa meningkatkan kecepatan akses sdcard. Scriptnya:
#!/system/bin/sh
# Set disk read aheads to 2048
chmod 777 /sys/block/mmcblk0/queue/read_ahead_kb
echo "2048" > /sys/block/mmcblk0/queue/read_ahead_kb
chmod 777 /sys/block/mmcblk1/queue/read_ahead_kb
echo "2048" > /sys/block/mmcblk1/queue/read_ahead_kb
chmod 777 /sys/devices/virtual/bdi/179:0/read_ahead_kb
echo "2048" > /sys/devices/virtual/bdi/179:0/read_ahead_kb
chmod 777 /sys/block/mmcblk1/queue/scheduler
echo "sio" > /sys/block/mmcblk1/queue/scheduler

Menurut beberapa sumber nilai 2048 menghasilkan performa yang lebih baik. Untuk scheduler [sio] lebih baik dari [deadline] yang lebih baik dari stock [cfq]. Simpan  dengan nama 10diskperf atau nama lainnya asalkan angka 10 di depan ada dan set permission 755.
Kita juga dapat menambahkan script untuk melakukan zipaligning setiap boot agar penggunaan RAM menjadi efisien. Syaratnya kita harus memiliki binary /system/bin/zipalign. Kemudian kita dapat menggunakan script S70darky_zipalign.
Dengan menambahkan dukungan /etc/init.d maka script v6 supercharger akan otomatis menambahkan entry ke dalam init.d agar seting tetap bertahan biarpun sistem diboot. Normalnya kita bisa menaikkan nilai benchmark hingga 100 point.
Untuk tambahan dapat juga script berikut ditambahkan di /system/build.prop walaupun efektifitasnya belum diketahui pasti:
debug.sf.hw=1 #performa antar muka, performa lebih baik tapi akan menghilangkan efek crt off bagi yang sudah memodifikasi framework-res.apk.Sepertinya dah ada secara default.
persist.sys.ui.hw=1
ro.ril.disable.power.collapse=1 #menghemat battery
ro.mot.eri.losalert.delay=1000 #perpindahan antar bts dengan halus. Menurut saya kualitas sinyal jadi lebih baik.
ro.kernel.android.checkjni=0 #mempercepat beberapa proses
ro.kernel.checkjni=0 #idem
ro.config.nocheckin=1 #tidak mengirim data penggunaan ke server pusat
ro.lge.proximity.delay=25 #menyelesaikan masalah layar hitam setelah menelpon
mot.proximity.delay=25 #idem
persist.adb.notify=1 #sepertinya tidak berefek, seharusnya bisa memunculkan notifikasi koneksi adb
dalvik.vm.dexopt-flags=m=v,o=y #mempercepat running aplikasi.

Tweak di atas mungkin meningkatkan performa, mungkin hanya placebo tapi paling tidak ada sedikit peningkatan nilai benchmark. Selamat mencoba tapi saya tidak bertanggung jawab kalau ada apa2. Pada saat menulis ini tweak di atas sudah saya terapkan.
Published with Blogger-droid v2.0.9

Tuesday, September 4, 2012

Oprekan Samsung Galaxy Mini 2 GT-S6500D

Akhirnya dapat android Samsung, kebetulan masih terbilang baru dengan harga yang masih wajar untuk perangkat pintar. Kebetulan setelah membaca review dan komparasi spesifikasi galaxy mini 2 gt-s6500d ini cukup potensial untuk dioprek. Sebenarnya model ini masih tergolong baru rilis jadi modifikasinya masih belum banyak. Tetapi beberapa hal dasar bisa dilakukan dan membuka banyak kemungkinan modifikasi lainnya.

1. Rooting, pintu pertama modifikasi sistem secara mendalam. Kalau nggak diroot rasanya cuma seperti pinjam. Prinsip dari rooting adalah memasukkan program su ke /system/bin dan aplikasi Superuser.apk ke /system/app. Normalnya lokasi tersebut tidak terjangkau oleh pengguna. Langkah yang bisa dilakukan dengan melakukan penggantian recovery asli dengan custom recovery. Penggantian ini dinamakan flashing, menggunakan program Odin3 dan driver Kies. Setelah custom recovery terpasang maka kita dapat menggunakannya untuk memasang su dan Superuser.apk. Setelah dua program tersebut terpasang maka device sudah rooted dan kita dapat menggunakan untuk memasang program yang memerlukan akses root.

2. Custom reoevery yang sangat berguna pada kondisi device tidak mau booting normal. Custom recovery dapat untuk merbuat backup, restoring backup sampai menghubungkan device dengan PC untuk akses root ketika akses via kondisi normal tidak bisa.

3. Modifikasi build.prop. Build.prop bisa dikatakan sebagai tanda tangan dari device android. Setingan dasar perangkat android ada di sini semua. Ada script yang dinamakan V6 Supercharger yang secara otomatis dapat menambahkan banyak parameter untuk meningkatkan kinerja. V6 Supercharger juga dapat menambahkan parameter untuk mengurangi lag tampilan. Dengan modifikasi build.prop memungkinkan kita untuk salah satunya mengubah lcd density. Lcd density ini mengatur seberapa rapat piksel gambar menempati piksel layar, semakin kecil nilai lcd density akan menghasilkan tampilan yang semakin kecil2.

4. Upgrade kernel yang membuka banyak kemampuan tersembunyi dari prosesor. Kernel bawaan hanya memungkinkan cpu bekerja hingga 800MHz. Beruntung ada kernel overclock oleh Squadzone. Kernel overclock ini dapat mengatur cpu sehingga dapat bekerja pada kecepatan 1GHz. Kernel overclock juga mengenalkan pada aneka governor yaitu pengaturan kecepatan cpu pada berbagai beban kerja. Kernel dari squadzone ini juga memungkinkan kita memakai swapspace sebagai tambahan memori menggunakan partisi sdcard.

5. Deodexed apps. Aplikasi bawaan ROM datang dalam pasangan yaitu file apk dan odex. Hal ini untuk mempercepat proses booting karena sistem tidak perlu lagi memekarkan paket aplikasi. Kelemahannya adalah paket program menjadi tidak independen, susah dibongkar pasang. Tapi hal ini tidak menjadi masalah bagi pengguna non root. Beberapa aplikasi terkait dengan kode dari TouchWiz sehingg deodexingnya lebih rumit.

6. Tampilan User Interface dapat diubah dengan memodifikasi file SystemUI.apk. Contohnya layout jam yang semula terletak di tepi dapat diubah di tengah. Indikator battery, sinyal dapat diubah bentuk dan warnanya. Bahkan notification area dapat dibuat transparan.

Banyak modifikasi ini mensyaratkan device dalam keadaan rooted karena harus mengubah file dalam partisi system. Karena latar belakang penggunaan PC berbasis Linux beoerapa konsep modifikasi dapat diterapkan walaupun tidak dengan cara yang sederhana. Banyak tutorial tersebar di forum di internet mulai dari tingkat mudah hingga sulit. Resiko tetap ada mulai softbrick tidak mau booting hingga bootloop berulang2. Kerusakan hingga pada bootloader dapat menyebabkan device mati total. Tetapi dengan persiapan yang matang untuk kondisi terburuk, modifikasi menjadi menyenangkan.

Published with Blogger-droid v2.0.9