Saturday, February 25, 2012

Mengaktifkan Dukungan Browsing Ter-akselerasi Hardware di Chrome

Sebagai pengguna Google Chrome ternyata sekarang baru menyadari bahwa banyak misteri terpendam di browser utama saya ini. Walaupun dari segi addon dan fasilitas mungkin belum menyamai Firefox yang usianya lebih tua, tetapi dari benchmark di banyak situs menunjukkan performa Chrome bersaing bahkan lebih bagus.
Pada instalasi default fitur akselerasi oleh hardware ternyata tidak diaktifkan dalam Chrome. Ternyata ada setingan tersembunyi apabila kita mengetikkan chrome://flags pada address bar.
Beberapa setingan seperti Override software rendering list, GPU Accelerated Drawing, GPU Accelerated Canvas 2D berada pada status disabled (ada pilihan Enable). Apabila setingan tersebut di atas diubah menjadi enabled (pilihan menjadi Disable) maka beberapa fasilitas akselerasi akan aktif. Sebaiknya tidak mengaktifkan GPU compositing on all pages karena di komputer saya menyebabkan Chrome menjadi lambat. Untuk melihat status dukungan akselerasi oleh GPU maka kita ketikkan chrome://gpu.
Hal yang aneh di sini adalah pada saat pilihan WebGL diaktifkan, justru fitur WebGL malah tidak jalan.
Dengan aktifnya WebGL maka situs yang memanfaatkan akselerasi grafis 3D seperti web.chemdoodle.com dapat diakses penuh. Dengan mengaktifkan akselerasi hardware maka untuk merender web page dilakukan oleh GPU atau kartu grafis sehingga tidak membebani CPU. Perubahan pada saat browsing tidak begitu terasa tetapi tidak ada salahnya mengaktifkan fitur untuk memaksimalkan potensi hardware.

Friday, February 17, 2012

Theme GTK dan Icon untuk tampilan abu2 - dark panel ala Mac.

Masalah yang saya dapati apabila menggunakan theme Mac yang beredar di internet adalah tombol yang kurang proporsional sehingga nampak kurang harmonis. Icon dari Mac saya akui masih tergolong yang paling bagus dan cocok dengan theme abu2. Saya lebih memilih theme abu2 independen seperti Zukitwo, Zukini. Berhubung engine gtk agak berubah karena update dari PPA maka sekarang menggunakan Lubuntu-default. Hal yang menjadi masalah adalah Lubuntu-default menggunakan theme dark untuk panel sehingga icon indicator Mac tidak terlihat jelas. Akhirnya saya otak-atik sendiri dengan memodifikasi Macbuntu-Xii-Icon. Saya asumsikan icon2 panel berada pada folder apps/22 dan 24 serta folder status/22 dan 24. Prosesnya sederhana dengan melakukan invert warna semua icon dan hasilnya lumayan sekarang icon notifikasi menjadi kontras pada dark panel. Bisa dikatakan icon set ini adalah Macbuntu-Xii-DarkPanel-Icon.

Theme Lubuntu-default http://ubuntuone.com/59s8T1etG8cK2IrN3HrsDa
Icon Mac termodifikasi http://ubuntuone.com/2i918ua73NWluSAjvtC2Yl

Icon theme sudah termasuk icon untuk indicator-cpufreq.

Thursday, February 9, 2012

Koneksi wifi yang selalu gundah.

Salah satu hal yang agak rawan dalam menggunakan Linux adalah driver, biasanya driver vga, wifi, printer dan scanner. Kali ini masalah yang ditemui adalah driver wifi. Dikarenakan kondisi fisik laptop saya kurang kokoh untuk dibawa kesana kemari maka saya buat kesepakatan untuk bertukar dengan laptop milik istri. Dengan kondisi yang saya ketahui bahwa laptop istri saya menggunakan wifi card yang tidak didukung oleh driver di Linux. Menurut saya tidak apa2 karena masih bisa menggunakan koneksi kabel dan di lab saya, bisa diusahakan pengadaan kabel LAN. Istri saya akhirnya bisa menikmati koneksi wireless menggunakan laptop saya. Mungkin saya harus ngiler apabila dalam satu ruangan yang tidak menyediakan kabel LAN, teman2 bisa konek internet menggunakan wifi.

Lalu teringat laptop bekas saya dulu yang telah menjadi bangkai memiliki wifi card yang disuport oleh Linux. Lalu saya bongkar dan saya bisa mendapatkan wifi card yang saya maksudkan. Masalahnya saya tidak ahli membongkar laptop yang saya pakai sekarang karena kuatir akan membuat kesalahan yang menyebabkan laptop tidak berfungsi normal kembali. Saya pun menggunakan jasa service laptop untuk menukar wifi card laptop bawaan dengan hasil membongkar laptop yang lama. Dibandingkan harus membeli usb wifi eksternal yang mahal dan belum tentu suport sekaligus menghabiskan slot usb, maka mengganti wifi card menjadi pilihan ekonomis. Saya sudah berbesar harapan setelah mengganti wifi card dapat menikmati koneksi wifi menggunakan laptop hasil barter. Ternyata mas dan mbak di tempat service mengatakan setelah wifi card diganti tidak ada tanda2 deteksi koneksi di laptop saya dan menawarkan untuk mengembalikan card yang lama. Saya putuskan untuk mempertahankan card yang baru dipasang tersebut, tetapi keinginan saya untuk membayar jasa service ditolak dengan alasan karena tidak berhasil. Saya sudah meyakinkan bahwa sebenarnya card sudah terdekteksi dengan menampilkan hasil iwconfig. Mungkin mas dan mbaknya bukan pengguna Linux dan tidak teryakinkan oleh tampilan di terminal dan saya tetap tidak perlu membayar.

Sampai dirumah saya lihat konfigurasi wifi saya dan sepertinya menjanjikan dan sungguh tidak enak kepada jasa service yang yang saya mintai bantuan. Dan benar dengan mencoba beberapa klik dan tombol ternyata wifi card saya dapat menangkap sinyal dan melakukan koneksi. Hanya saja koneksi tidak stabil akibat wifi card yang tiba2 mati sendiri. Akhirnya belajar yang namanya rfkill yang memberikan informasi bahwa wireless dapat diblok secara hard atau soft. Ketika koneksi saya putus ternyata laporan rfkill menyatakan wireless saya hard blocked artinya seolah ada switch yang mematikan wireless saya. Switch apa?? Ketika saya menggunakan tombol Function + wireless_key ternyata berhasil membuka hard block dan koneksi tersambung kembali. Rasa gembira tidak berlangsung lama karena wireless saya kembali hard blocked seolah ada tangan tak terlihat yang usil mematikan wireless saya.....hiiiii (bercanda sebenarnya daripada merinding saya malah bingung penasaran).

Proses belajar beralih dari satu forum ke forum yang lain. Mulai rfkill, kernel modul, ndiswrapper, urfkill sampai acpi saya coba2 untuk hubungkan. Apabila penyebabnya adalah triger yang entah dari mana, bisa jadi oleh tangan tak terlihat menyebabkan seolah system menerima sinyal hard block maka saya harus menjegal sinyal tersebut. Setelah urut punya urut saya sampai pada event acpi :
/etc/acpi/events/asus-wireless-off
yang memberikan sinyal off kepada
/usr/share/acpi-support/state-funcs
dan akan mematikan hardware wireless apabila komputer merasa ada yang menekan tombol wireless.
Ini adalah langkah putus asa akhirnya saya rename file tersebut
sudo mv /etc/acpi/events/asus-wireless-off /etc/acpi/events/asus-wireless-gakjadioff
saya biarkan wifi terkoneksi beberapa waktu sambil saya membuat tulisan ini dan menunggu wifi saya mati lagi.
Sampai tulisan ini selesai wifi saya belum mati. Mungkin hal ini menyebabkan tangan tidak terlihat menjadi jengkel karena tombol wireless ditekan2 kok tidak berefek, mudah2an dia tidak tahu kalo sinyalnya sudah dijegal.


------Setelah jeda waktu.....------


Ada beberapa hal yang menurut saya memberikan kontribusi wifi menjadi stabil setelah saya meragukan keberhasilan cara di atas. Saya melakukan upgrade library gnome 3 menggunakan PPA ricotz dan gnome3-team, termasuk upgrade kernel. Selain itu daemon dari granola yang bertugas mengatur penggunaan daya di CPU saya hapus dan saya ganti dengan cara manual menggunakan indicator-cpufreq.

Wednesday, February 1, 2012

Trio dnscrypt-proxy; ddclient; opendns.com untuk mengamankan internet.

Sepertinya aksi self censor internet di rumah sudah lumayan stabil dengan setingan yang bertahap. Beberapa situs porno, perjudian, phising dan situs jahat lainnya berhasil diblok menggunakan jasa OpenDNS.com.

Pertama yang perlu dipasang adalah program untuk melakukan enkripsi paket untuk koneksi DNS. DNS bertugas mengubah nama domain menjadi alamat IP sehingga kita tidak perlu susah2 menghapal serangkaian alamat IP untuk mengakses suatu situs. Proses ini sangat singkat dengan paket berukuran kecil tetapi tetap memiliki celah untuk diintervensi oleh pihak ketiga. Program dnscrypt-proxy (infonya dapat dilihat di http://www.opendns.com/technology/dnscrypt/ akan melakukan enkripsi paket koneksi DNS ini dan menghubungkan dengan server DNS yang mendukung DNS terenkripsi yaitu salah satunya OpenDNS.com.
Untuk memasang dnscrypt-proxy pada ubuntu kita bisa mendownload paketnya dari:
http://shared.opendns.com/dnscrypt/packages/dnscrypt-proxy/packages/Linux-i386-deb/dnscrypt-proxy_1.0_i386.deb
atau menggunakan PPA
sudo add-apt-repository ppa:fenris/ppa
sudo apt-get update && sudo apt-get install dnscrypt-proxy
untuk mengaktifkan dnscrypt-proxy ini dengan cara menjalankan dalam mode daemon:
sudo dnscrypt-proxy --daemonize
default program ini akan mendengarkan di alamat 127.0.0.1 sehingga kita perlu mengubah seting DNS internet mengarah pada 127.0.0.1 (melalui Connection Editor....)
Agar dnscrypt-proxy ini dapat berjalan secara otomatis dapat menggunakan script /etc/rc.local dengan menambahkan baris berikut
sleep 10 && dnscrypt-proxy --daemonize
perintah sleep digunakan agar dnscrypt-proxy menunggu selama 10 detik agar proses2 utama selesai dahulu.

--update
ada cara yang lebih canggih dengan menggunakan upstart:
- pertama kita perlu membuat file script /etc/init/dnscrypt.conf yang isinya :

description "dnscrypt startup script"


start on runlevel [2345]
stop on runlevel [016]


script
        exec /usr/local/sbin/dnscrypt-proxy
end script

kemudian kita buat symbolic link
sudo ln -s /lib/init/upstart-job /etc/init.d/dnscrypt

untuk menjalankan:
sudo service dnscrypt start

selanjutnya kita bisa membuatnya berjalan secara otomatis menggunakan pengaturan di Boot Up Manager. Prioritas program dnscrypt-proxy ini tidak perlu terlalu tinggi cukup sehingga boleh dijaankan di akhir2 proses booting, biasanya menggunakan prefix 99 masih OK.

--end of update

Berikutnya adalah melakukan seting di situs OpenDNS.com. Situs ini adalah server DNS gratis yang sekaligus berfungsi menyaring konten2 yang tidak diinginkan. Tutorial untuk seting OpenDNS dapat dilihat di
http://www.opendns.com/support/videos
Ada beberapa tingkat keamanan yang dapat kita pilih mulai dari Off yang artinya tanpa penyaringan sampai sangat aman yang tidak memperbolehkan akses ke jejaring sosial.

Kebanyakan koneksi internet kita menggunakan IP address dinamis, artinya ISP akan mengubah2 alamat kita sesuai dengan kondisi pengelolaan mereka. Setting OpenDNS memerlukan alamat IP kita untuk dapat melakukan filtering. Dengan alamat IP yang berganti-ganti maka kita harus sering2 melakukan penyesuaian. Apabila dilakukan secara manual maka hal tersebut rasanya tidak praktis. Situs OpenDNS menyarankan untuk menggunakan program ddclient untuk Linux dan pada Ubuntu sudah tersedia di repository. Pengguna dapat menginstall dengan perintah:
sudo apt-get install ddclient
pada proses intalasi kita akan disuruh mengisikan setingan, pada tahapan ini salah mengisi tidak menjadi masalah. Setelah proses instalasi kita isikan setingan yang benar di /etc/ddclient.conf dengan konfigurasi sebagai berikut
use=web, web=myip.dnsomatic.com
ssl=yes
server=updates.opends.com
protocol=dyndns2
login='login yang ada gunakan untuk masuk ke OpenDNS.com'
password='password yang anda gunakan untuk masuk OpenDNS.com'
Label_Seting_yang_digunakan_pada_OpenDNS_case_sensitif

Seandainya ada menggunakan label 'Setinganku' maka itu yang kita tuliskan.
Kemudian kita tinggal mengaktifkan ddclient kita dengan perintah
sudo chkconfig ddclient on
sudo service ddclient start

Dan kita tinggal menikmati koneksi yang lebih aman.