Sunday, May 20, 2012

Medan ngoprek baru

Setelah ngoprek Ubuntu selama 3 tahun terakhir ternyata tidak begitu saja bisa menerapkan teori2 linux kepada android. Penerapan yang diimplementasikan sangat  berbeda. Satu artikel yang sempat dibaca adalah bahwa android membuatkan user yang berbeda untuk setiap aplikasi yang berjalan. Bagi saya hal ini masih terdengar ajaib. Linux memang sistem operasi multi user sehingga secara teoritis hal tersebut masih masuk akal. Hanya saja setelah menjadi pengguna linux desktop dan embedded berupa live flashdisk untuk beberapa waktu ternyata embedded linux untuk mobile device bisa menjadi lain sama sekali. Banyak sekali hal yang masih membuat penasaran seperti sistem grafis yang pada linux dan unix menggunakan X sedangkan pada android pakai apa ya? Beberapa perintah yang masih berjalan seperti ps, top, dmesg menghasilkan output yang berbeda. Ya, pada android aslinya tidak disertakan program terminal. Asumsinya pengguna tinggal pakai tanpa niatan untuk modifikasi terlalu dalam. Umumnya pengguna handphone memang begitu tetapi tidak untuk pengguna smartphone apalagi pengguna android. Tidak cukup dengan terminal emulator bahkan ada proses ngoprek memerlukan paket bernama busybox. Busybox ini menambah kelengkapan perintah pada terminal. Kalau pada linux busybox ini hanya muncul saat kernel panic atau distro yang ringan dan memang untuk sistem embedded.

Setelah beberapa hari membaca artikel ngoprek android akhirnya menemukan istilah baru seperti :

- rooting : mendapatkan akses ke super user, pada linux akses root adalah akses pertama yang diberikan untuk keperluan administrasi, selanjutnya pengguna membuat dan menggunakan akun biasa. Pada android akun ini dikunci agar tidak terjadi kerusakan parah akibat kecerobohan pengguna.

- recovery : sebagian kecil sistem operasi yang berfungsi melakukan perbaikan apabila sistem utama mengalami kegagalan. Pada kasus smartphone yang saya gunakan recovery sistem tidak ada jadi gawat kalau ada masalah.

- ROM : yang artinya read only memory pada android ini bagian inti sistem operasi termasuk isi folder /system dan kernel berupa boot.img. ROM ini bertanggung jawab dalam pengelolaan hardware, memory, sistem telepon yang menyebabkan smartphone kita berfungsi penuh. ROM pada android ada yang asli pabrik dan modifikasi pengguna yang ahli dalam melakukan seting kernel.

- market : menurut saya ini seperti repositori pada linux yang dikemas secara menarik seperti software center di Ubuntu. Aplikasi dari market ini relatif terpercaya dan aman.


Banyak hal lain yang masih menjadi misteri. Keterbatasan device ini membuat saya harus berhati2 dalam ngoprek karena apabila salah langkah proses recovery lebih susah dilakukan. Mungkin apabila proses recovery bisa dilakukan mengunakan PC bisa jadi proses ngoprek lebih bebas.


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tuesday, May 1, 2012

Smartphone berikutnya, berbasis Linux.

Walaupun agak susah tetapi penggunaan smartphone berbasis layar sentuh sangat membantu.


Pengalaman dengan smartphone bukanlah yg pertama.  Dahulu ketika masih rame smartphone dengan teknologi OS Symbian, segala macam fitur dan aplikasi pun dicoba. Mulai mobile e-mail, bluetooth keyboard hingga smartphone sebagai remote control dengan koneksi bluetooth.

Setelah itu demam akan  smartphone berkurang karena kegiatan ngoprek beralih ke pc setelah migrasi menggunakan Linux. Smartphone bukan lagi prioritas.


Kegiatan yang semakin banyak mulai mengharuskan mencari sebuah gadget yang bisa berfungsi sebagai organizer, memperlancar komunikasi dan penyimpan data dalam sekala tidak terlalu besar. Dengan memiliki koneksi internet yang cukup stabil, menambah wawasan mengenai layanan cloud yang disediakan gratis. Pilihan phone yang tadinya hanya untuk sekedar organizer dengan fungsi kalender, bergeser ke smartphone  dengan sistem operasi Android. Saya menggunakan Linux dan percaya bahwa Linux itu scalable, mulai super komputer hingga smartphone.


Kebetulan menemukan smartphone Android  dengan harga murah menggunakan versi agak lama daripada yang sedang trend beredar di pasaran. Tetapi setelah mencoba beberapa fitur ternyata tidak mengecewakan. Bahkan beberapa aplikasi yang dilaporkan bermasalah di OS versi yang lebih baru dapat berjalan lancar. Walaupun tidak terlalu berpengaruh,tetapi pengalaman menggunakan Linux dan berbagai layanan di internet sangat membantu penggunaan smartphone Android secara maksimal. Dikarenakan OSnya dikembangkan oleh Google, maka smartphone ini sangat berkaitan dengan layanan Google di internet, seperti search engine, e-mail, blog, calendar dll. Tetapi selama itu gratis tidak menjadi masalah bagi saya.


Memiliki smartphone bukan bukan gaya hidup, tetapi sekedar memaksimalkan layanan teknologi informasi yang diberikan gratis di luar biaya untuk koneksi internetnya. Beberapa software memang tidak gratis, tetapi dengan yang gratis sudah cukup membantu dalam kegiatan sehari-hari.


Published with Blogger-droid v2.0.4